Misteri Hujan Berwarna Merah di India

Posted: Jumat, 02 April 2010 by Rhyan Qunyietz in
0

Misteri memang tidak pernah punah dari dunia ini, kali ini misteri yang menggelitik hati saya adalah tentang turunnya hujan berwarna merah di India. Lebih dari 500.000 meter kubik air hujan berwarna merah tercurah ke bumi. Pada mulanya ilmuwan mengira air hujan yang berwarna merah itu disebabkan oleh pasir gurun, namun para Ilmuwan menemukan sesuatu yang mengejutkan, unsur merah di dalam air tersebut adalah sel hidup, sel yang bukan berasal dari bumi !




Hujan yang pertama jatuh di distrik Kottayam dan Idukki di wilayah selatan India. Bukan hanya hujan berwarna merah, 10 hari pertama dilaporkan turunnya hujan berwarna kuning, hijau dan bahkan hitam. Setelah 10 hari, intensitas curah hujan mereda hingga September.

Hujan tersebut turun hanya pada wilayah yang terbatas dan biasanya hanya berlangsung sekitar 20 menit per hujan. Para penduduk lokal menemukan baju-baju yang dijemur berubah warna menjadi merah seperti darah. Penduduk lokal juga melaporkan adanya bunyi ledakan dan cahaya terang yang mendahului turunnya hujan yang dipercaya sebagai ledakan meteor.

Contoh air hujan tersebut segera dibawa untuk diteliti oleh pemerintah India dan ilmuwan. Salah satu ilmuwan independen yang menelitinya adalah Godfrey Louis dan Santosh Kumara dari Universitas Mahatma Gandhi.

Mereka mengumpulkan lebih dari 120 laporan dari penduduk setempat dan mengumpulkan sampel air hujan merah dari wilayah sepanjang 100 km. Pertama kali mereka mengira bahwa partikel merah di dalam air adalah partikel pasir yang terbawa dari gurun Arab.

Hal ini pernah terjadi pada Juli 1968 dimana pasir dari gurun sahara terbawa angin hingga menyebabkan hujan merah di Inggris. Namun mereka menemukan bahwa unsur merah di dalam air tersebut bukanlah butiran pasir, melainkan sel-sel yang hidup.

Komposisi sel tersebut terdiri dari 50% Karbon, 45% Oksigen dan 5% unsur lain seperti besi dan sodium, konsisten dengan komponen sel biologi lainnya, dan sel itu juga membelah diri. Sel itu memiliki diameter antara 3-10 mikrometer dengan dinding sel yang tebal dan memiliki variasi nanostruktur didalam membrannya.

Namun tidak ada nukleus yang dapat diidentifikasi. Setiap meter kubik sampel yang diambil, terdapat 100 gram unsur merah. Jadi apabila dijumlah, maka dari Juli hingga September terdapat 50 ton partikel merah yang tercurah ke Bumi.

Di Universitas Sheffield, Inggris, seorang ahli mikrobiologis bernama Milton Wainwright mengkonfirmasi bahwa bahwa unsur merah tersebut adalah sel hidup. Hal ini dinyatakan karena Wainwright berhasil menemukan adanya DNA dari unsur sel tersebut walaupun ia belum berhasil mengekstraknya.

Karena partikel merah tersebut adalah sel hidup, maka para ilmuwan mengajukan teori bahwa partikel merah itu adalah darah. Menurut mereka, kemungkinan batu meteor yang meledak di udara telah membantai sekelompok kelelawar di udara. Namun teori ini ditolak karena tidak adanya bukti-bukti yang mendukung seperti sayap kelelawar yang jatuh ke bumi.

Dengan menghubungkan antara suara ledakan dan cahaya yang mendahului hujan tersebut, Louis mengemukakan teori bahwa sel-sel merah tersebut adalah makhluk ekstra terestrial. Louis menyimpulkan bahwa materi merah tersebut datang dari sebuah komet yang memasuki atmosfer bumi dan meledak di atas langit India.

Sebuah studi yang dilakukan oleh mahasiswa doktoral dari Universitas Queen, Irlandia yang bernama Patrick McCafferty menemukan catatan sejarah yang menghubungkan hujan berwarna dengan ledakan meteor.

McCafferty menganalisa 80 laporan mengenai hujan berwarna, 20 laporan air berubah menjadi darah dan 68 contoh fenomena mirip seperti hujan hitam, hujan susu atau madu yang turun dari langit.

36 persen dari contoh tersebut ternyata terhubung dengan aktivitas meteor atau komet. Peristiwa-peristiwa tersebut terjadi mulai dari Romawi kuno, Irlandia dan Inggris abad pertengahan dan bahkan Kalifornia abad ke-19.

McCafferty mengatakan, “kelihatannya ada hubungan yang kuat antara laporan hujan berwarna dengan aktivitas meteor, Hujan merah Kerala cocok dengan pola-pola tersebut dan tidak dapat diabaikan begitu saja.”

Jadi, apakah hujan merah di Kerala berasal dari luar bumi ? Sebagian ilmuwan yang skeptis serta merta menolak teori ini. Namun sebagian ilmuwan lain yang belum menemukan jawabannya segera melirik kembali ke sebuah teori usang yang diajukan oleh ahli fisika Sir Fred Hoyle dan Dr Chandra Wickramasinghe, teori yang disebut Panspermia, yaitu sebuah teori yang menyatakan bahwa kehidupan di bumi ini berasal dari luar angkasa.

Menurut kedua ilmuwan tersebut pada mulanya di luar angkasa terdapat awan gas antar bintang yang mengandung bakteri. Ketika awan itu mengerut karena gravitasi untuk membentuk sistem bintang, bakteri yang ada di dalamnya tetap bertahan hidup di dalam komet.

Ketika komet itu terkena sinar matahari, panas matahari mencairkan permukaan es pada komet, bakteri-bakteri tersebut lolos dan tersapu ke planet-planet terdekat. Teori ini juga didasarkan pada argumen Charles darwin bahwa sesungguhnya bakteri memiliki karakteristis “luar bumi”.


Sumber: http://surgaku.com
Selengkapnya...

Misteri Hutan Dewa

Posted: by Rhyan Qunyietz in
0

Hutan Dewa adalah hutan berkah para dewa yang selalu menyimpan misteri kehidupan dan kematian, konon ceritanya Hutan Dewa merupakan hutan berkah yang penuh dengan kedamaian.
Sungai-sungai bening berair jernih yang beranak cabang membelah penjuru hutan, bermuara di laut atau membentuk muara kecil seperti danau.

Gunung-gunung menjulang tinggi membelah tirai langit.
Burung-burung kecil selalu berkicau diatas dahan maupun ranting pepohonan yang tampak sangat tua.
Alunan suara alam terdengar merdu tercipta dari dedaunan berembun yang tertiup nafas angin hutan.

Para Dewa menciptakan beberapa makhluk untuk mendiami Hutan Dewa.
Semula terdapat 4 makhluk yang hidup berdampingan dengan damai, meraka adalah
Raksasa, Banaspati, Rogowatu dan Wanara.

1. Raksasa

Raksasa adalah makhluk yang berwujud seperti manusia tetapi memiliki ukuran tubuh yang sangat besar, mereka suka bekerja keras. Hampir sebagian besar dari mereka bekerja sebagai petani, hal ini dikarenakan nafsu makan mereka yang besar sehingga mereka percaya dengan merawat alam dan menjaganya, alam akan memberikan kehidupan kepada bangsa mereka.
Banaspati adalah makhluk yang terbuat dari api. Mereka hidup didalam tanah ditempat-tempat yang gelap. Dunia mereka dihubungkan dengan dunia luar melalui lorong-lorong gua, saat berinteraksi dengan makhluk lain api yang berkobar di seluruh tubuhnya dapat dipadamkan sehingga tidak melukai makhluk lain selain Banaspati, setiap makhluk Banaspati memiliki kemampuan tersebut karena menguasai sihir Pati Geni.

2. Banaspati

Banaspati adalah makhluk yang terbuat dari api. Mereka hidup didalam tanah ditempat-tempat yang gelap. Dunia mereka dihubungkan dengan dunia luar melalui lorong-lorong gua, saat berinteraksi dengan makhluk lain api yang berkobar di seluruh tubuhnya dapat dipadamkan sehingga tidak melukai makhluk lain selain Banaspati, setiap makhluk Banaspati memiliki kemampuan tersebut karena menguasai sihir Pati Geni.

3. Rogowatu


Rogowatu adalah makhluk yang berasal dari bebatuan, tubuhnya sangat keras dan memiliki daya tahan lebih daripada makhluk Hutan Dewa lainnya. Rogowatu hidup di daerah bebatuan dekat sungai atau di lereng-lereng pegunungan. Mereka termasuk makhluk yang jarang melakukan gerakan sehingga terlihat sangat lambat. Sebagian besar dari mereka bekerja sebagai penambang.

4.Wanara

Wanara adalah makhluk sejenis kera, konon makhluk ini tercipta ketika Dewa Kethek terbang melewati jagat Hutan Dewa tanpa sengaja dia menjatuhkan bulunya, karena Hutan Dewa merupakan hutan berkah maka dengan kehendak Sang Tunggal (dewa tertinggi) bulu-bulu tersebut berubah menjadi makhluk yang disebut Wanara. Wanara merupakan makhluk satu-satunya di Hutan Dewa yang dapat terbang, bangsa mereka hidup di pepohonan dengan mendirikan rumah-rumah kecil diatas pohon.

Sumber: http://radite-mhd.blogspot.com

Selengkapnya...